Saya adalah seorang pengguna vape di Indonesia, dan saya ingin membagikan informasi tentang perbedaan antara vape dan rokok elektrik di Indonesia. Dengan semakin populer dan berkembangnya penggunaan vape di Indonesia, sudah saatnya kita mengetahui perbedaan antara kedua produk ini.
Sebelumnya, mungkin ada sebagian dari kita yang belum familiar dengan istilah vape. Vape adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan uap dengan cara memanaskan cairan yang berisi nikotin, flavour, dan bahan-bahan lainnya. Vape juga dikenal dengan nama rokok elektrik karena bentuknya yang mirip dengan rokok konvensional. Namun, ada perbedaan yang mencolok antara vape dan rokok elektrik, terutama dalam konteks penggunaannya di Indonesia.
Perbedaan pertama yang dapat kita lihat adalah pada bahan bakunya. Rokok elektrik biasanya menggunakan baterai dan kapsul yang sudah terisi dengan cairan nikotin dan flavor. Sedangkan vape memungkinkan pengguna untuk memilih bahan bakunya sendiri. Biasanya, bahan bakar vape terdiri dari campuran propilen glikol (PG) dan gliserin (VG), nikotin, dan flavor. Dengan adanya variasi bahan bakar ini, pengguna dapat mengontrol jumlah nikotin yang mereka konsumsi dan juga mencoba berbagai flavor yang berbeda.
Hal ini membawa kita ke perbedaan kedua, yaitu penggunaan nikotin. Seperti yang mungkin sudah kita ketahui, rokok konvensional menggunakan tembakau sebagai bahan bakunya, yang kemudian dikeringkan, dicampur dengan berbagai bahan kimia, dan kemudian dijual dalam bentuk rokok siap pakai. Jumlah nikotin dalam rokok konvensional juga dikontrol oleh pabrik rokok. Sedangkan pada vape, pengguna dapat memilih jumlah nikotin yang mereka inginkan. Hal ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang ingin berhenti merokok dan menggunakan vape sebagai alat bantu untuk mengurangi kebiasaan merokok.
Perbedaan lain yang cukup kontras adalah pada cara penggunaannya. Rokok elektrik dapat digunakan hanya dengan menarik nafas seperti merokok konvensional. Sedangkan vape menggunakan tombol yang perlu ditekan untuk memanaskan cairan yang kemudian dihirup melalui mulut. Hal ini dapat memberikan sensasi yang berbeda bagi pengguna. Beberapa pengguna mengatakan bahwa menggunakan vape lebih menyenangkan karena mereka dapat memilih berbagai flavor dan juga menciptakan asap yang lebih tebal.
Sebagai pengguna vape di Indonesia, saya juga ingin menyoroti perbedaan antara regulasi penggunaan kedua produk ini di negara kita. Rokok elektrik dilarang untuk dijual dan dikonsumsi di Indonesia karena dianggap sebagai produk yang tidak aman. Hal ini berbeda dengan penggunaan vape di negara lain seperti di Inggris dan AS, yang sudah diatur dan dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, di Indonesia, penggunaan vape masih dimentahkan oleh sebagian masyarakat karena dianggap sebagai produk yang tidak aman dan hanya untuk gaya hidup semata.
Namun, sebagai pengguna vape, saya dapat merasakan manfaat dari menggunakan vape daripada rokok konvensional. Selain dapat memilih jumlah nikotin yang diinginkan, saya juga lebih percaya pada bahan-bahan yang saya gunakan, karena vape menggunakan bahan-bahan yang terdaftar dan diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia. Selain itu, saya juga menghargai adanya pilihan flavor yang beragam, sehingga membuat pengalaman vaping semakin menarik dan tidak monoton seperti merokok konvensional.
Saya juga ingin menekankan bahwa penggunaan produk vape di Indonesia seharusnya tidak dilihat sebagai sebuah tren atau kebutuhan gaya hidup semata. Bagi beberapa pengguna, vape adalah alat bantu untuk mengurangi kebiasaan buruk atau sebagai alternatif untuk berhenti merokok. Peraturan yang ada tentang penggunaan vape di Indonesia seharusnya mempertimbangkan manfaat yang dapat diberikan oleh produk ini bagi para pengguna.
Sebagai penutup, saya ingin menegaskan bahwa perbedaan antara vape dan rokok elektrik bukanlah hanya dari segi bentuk dan penggunaannya, tapi juga pada pengaturan dan persepsi masyarakat terhadap kedua produk ini. Sebagai masyarakat Indonesia yang cerdas, saya berharap kita dapat memahami perbedaan dan manfaat yang ditawarkan oleh vape dan tidak langsung menolaknya karena stigma yang sudah ada. Untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang perbedaan antara vape dan rokok elektrik, Anda dapat mengunjungi situs Vawoo yang menyediakan berbagai informasi terkait vape dan penggunaannya di Indonesia. Mari kita jadikan vape sebagai alat bantu untuk mengurangi kebiasaan merokok dan bukannya sebagai masalah yang harus ditakuti oleh masyarakat.